Sabtu, 23 November 2013

Puisi : Aku Ingin Semuanya Berakhir

Jika bintang - bintang sudah tak dapat lagi menemani
Biarlah kunikmati kesunyian ini
Jika puisi sudah tak mampu lagi mewakili perasaan ini
Biarkan kunikmati kehampaan ini

Terselip dalam hatiku
Suatu kebencian palsu
Karena hati yang menggerutu
Merasakan api gejolak rindu

Tuhan, mengapa kau pertemukan aku dengannya
Jika itu hanya membuatku terluka?
Tuhan, jauhkanlah dia dariku
Jika dia hanya membuatku rapuh
Rapuh ketika aku memandang wajah itu

Jauhkanlah jika itu hanya membuatku
Merasakan gejolak api cemburu
Yang tertaut dalam seribu mimpiku
Yang takkan bisa diterjemahkan oleh lagu
Rasa ini sudah terbelenggu

Semoga kerinduan ini segera berakhir
Membawa kerinduan yang terakhir
Yang jauh lebih bermakna
Untuk membuatku bahagia....

Kamis, 14 November 2013

Puisi : Sahabat Sejati

"SAHABAT SEJATI"

Embun di pagi
Hari indah ini
Bunga - bunga berseri
Ayunkan kaki bersama mentari
Menyambut datangnya pagi

Tapi mengapa engkau sahabatku
Kau tak lagi tersenyum...
Sebenarnya pagimasih menyambutmu
Dengan seribu senyuman

Sahabat....
Aku akan selalu ada
Dimanapun kau berada
Takkan pernah membuatmu terluka

Sahabat....
Masih tergambar dimataku
Tentang kekonyolan - kekonyolan itu
Yang kita lakukan selalu

Hanya aku, kamu, dan kita
Yang selalu bersama
Dalam suka maupun duka
Bahkan ketika hati terluka

Apakah itu akan bertahan
Entah sampai kapan
Sampai waktu memisahkan
Atau hanya karena perpecahan

Entahlah...
Tetapi aku ingin selamanya
Takkan pernah terpisahkan
Dan waktu akan menjawabnya

Aku sahabatmu
Selalu untukmu
Di setiap waktu
Dan hanya untukmu

Lewati bersama
Dalam suka duka
Engkau sahabatku
Sahabat sejati

Wahai sahabat
Kau tak lagi sendiri
Jangan bersedih
Buang luka dihati

Senyum senyumlah
Aku masih disini
Selalu setia
Menemani langkahmu....

Puisi : Kau Bukan Untukku

Ketika aku tahu
Kau bukan untukku
Akankah aku akan menunggu?
Bisakah sewaktu - waktu
Kau datang untukku
Walau tanpa hatimu

Bisakah kau mengerti...
Tentang perasaanku ini
Yang bersemi dalam hati
Dan tertulis dalam puisi
Dalam buku harianku setiap hari

Tahukah kau?
Kala hatiku menggeliat
Serasa ingin merangas
Bisakah kau melihat?
Dan mengerti apa maksud hati...

Selasa, 05 November 2013

Ini Untukmu.... CARITAFIEeRSs

Aku masih ingat saat pertama kali ku melihatmu di jendela itu. Sungguh, aku merasakan perasaan yang begitu nyata. Dan saat panah itu menusuk ke kalbu. Yang kurasakan adalah segenap ilusi yang merambat jauh ke jurang di dasar hati. Dan kau membalas itu semua dengan senyuman yang bersemi dalam kebersamaan. Kaulah pelangi hidupku.

Namun sayang, aku harus pergi meninggalkan sekolah ini. Aku sudah muak diperlakukan tidak adil dan menyakitkan. Aku ingin pergi ke tempat yang lebih baik dari ini. Tapi aku ingin kita tetap bersama. Tapi apadaya, tak ada apapun yang kau tinggalkan. Dan saat itulah aku merasakan sepi. Apa kau ingat saat kita membentuk sebuah band dan kita bermain bersama? Aku merindukan itu. Sayang, apa kau masih berikan hati ini untukku? Aku yakin begitu. Yang bisa kulakukan hanyalah setia menunggumu.

Tapi aku salah! Kau pun jatuh cinta pada wanita lain yang lebih anggun dariku. Aku tahu itu lewat statusmu. Aku kesal dan marah. Apa tak cukup aku menunggu?! Apa tak cukup kesetiaanku?! Tapi aku sadar. Hati dan perasaan tidak bisa ditolak. Itu adalah hak yang dimiliki oleh setiap manusia. Dan tak seorangpun yang berhak melarangnya. Termasuk aku. Dan kini aku putuskan.....

Aku rela melepasmu, asalkan kau bahagia. Karena tak ada gunanya aku memilih setia jika akhirnya sia - sia. Aku yakin masih ada yang lain yang lebih setia. Terimakasih atas 3 tahun yang kau berikan. Semoga kau bahagia di ujung sana.... :')

Jumat, 01 November 2013

Puisi : Bharatayudha Kedamaian

Bagaikan perang Bharatayudha
Yang bergolak membara
Takkan henti bersuara
Saat kau terhunus terluka

Kekacauan ini....
Apakah akan berhenti
Ataukah terus terjadi
Disaat terjaga maupun bermimpi

Hati pun berteriak tegang
Takkan bisa tenang
Saat kau menggerang
Terhunus tajamnya pedang

Dan....
Tak ada yang diharapkan
Selain datangnya keajaiban
Dengan sedikit tawa kedamaian

Puisi : Senyuman Yang Layu Membeku

Kau yang bersemayam
Di ruang sempit yang dalam
Di tengah gelapnya malam
Dan pedang yang menghujam

Menghujani
Menciptakan sunyi yang sepi
Dalam kekosongan ini...
Disaat separuh hati ini pergi

Menciptakan sebuah lagu
Keanggunan yang membeku
Dalam sebuah haru
Ketika senyum seakan layu

Dia...
Meski kau terpisah di ujung purnama
Kembali kau berikan makna
Tentang arti sejati kasih sayang-cinta

Kau abadi...
Dalam ruangan sepi
Di dasar hati ini
Karena kaulah cinta sejati...