Jumat, 30 Agustus 2013

Cerbung : Kala Surya Tenggelam (Kado terakhir darimu)

Hari ini sama seperti biasanya. Aku menikmati matahari terbenam bersama sahabatku. Pemandangan menjelang malam yang sangat indah. Bintang - bintang bertaburan itu berkilau bagaikan berlian. Ditambah dua buah bulan purnama. Sahabatku dan bulan itu. Kita saling terbuka dan percaya. Bahkan tentang perasaan kita. Namun, latar belakang dan lingkungan kami sebagai muslim yang taat, mengharuskan kami untuk menikmati persahabatan kami sampai waktu memungkinkan.
Malam ini ulang tahunku yang ke-14. Sungguh indah dengan fenomena SuperMoon di atas sana. Terlebih lagi, aku melihat wajahmu yang berseri tersenyum manis padaku. Aku pun melambaikan tangan dan membalas senyuman itu. Kemudian ia pun memberikan sesuatu untukku. Sebuah kotak merah yang didalamnya terdapat lukisan yang dibuatnya sendiri. Hujanpun turun dengan derasnya - dan aku pun sadar. Ia menghilang dari pandanganku. Tidak! Aku belum mengucapkan terimakasih.

Sesaat setelah aku masuk, hanphoneku berbunyi. Aku pun mengangkatnya. Tenggorokanku tercekat saat mendengar kalimat itu. Emil! Dia meninggal karena kecelakaan tunggal tiga jam yang lalu!!! Aku pun menangis tanpa kata. Memeluk kotak merah yang diberikannya padaku. Ini adalah kado terakhir darimu....

Puisi : Andai Dunia Ini Milik Kita

Andai dunia ini bisa diputar
Takkan ada waktu  berlalu begitu saja
Seperti sungai yang mengalir deras
Dari hulu ke muara

Andai waktu bisa diputar
Takkan ada penyesalan di dunia ini
Kita akan mengetahui sebab dan akibat
Secepat mata berkedip

Andai saja manusia bisa mengatur nasibnya
Takkan ada kesedihan di muka bumi ini
Takkan ada beban menggelayuti
Seperti ringannya angin sepoi - sepoi

Andai dunia ini seindah lagu
Betapa sempurnanya hidup ini
Kebebasan ada ditangan kita

Namun, dunia ibarat sebuah lagu yang memiliki pencipta
Dialah penguasa alam semesta yang agung
Dialah yang berhak mengatur dan memutuskan sesuatu
Demi kebahagiaan kita di suatu hari nanti....



 

Jumat, 16 Agustus 2013

Patronus Tupai yang kembali membara....

Alomohora, Expel!

Setelah satu bulan tak bertemu, Patronus tupai mulai membara dalam diriku. Dia menari - nari dihadapanku. Tetapi bukan untukku - untuk semuanya. Tarian yang selalu kurindukan di malam hari - tadi pagi kulihat waktu upacara kemerdekaan. Aku begitu terpesona karenanya....

Namun, hatiku bukan untukmu. Aku hanya rusa betina - bukan tupai. Di satu sisi memang aku mencintaimu. Tetapi rusa jantanku yang terbaik diantara semua patronus. Kamu pun tak mungkin dapat aku miliki. Bahkan patronusmu adalah tupai betina, yang tidak bisa menyatu dengan rusaku, rusa betina. Patronusku hanya bisa menyatu dengan rusa jantannya yang lebih menawan, dan menghargai perasaanku padanya. Walaupun kini dia telah tiada dalam kehidupanku. Keluar tanpa jejak, dan hanya bertemu dalam wujud patronus hijau yang terkadang kehilangan alamatnya.

Hanya ada sedikit kata untuk Patronus hijauku hari ini. Tak ada lagi kata tuk berpisah dirimu dan diriku satu.... ‪#‎Expecto_Patronum‬!!!


Collopurtus, my stag!

Selasa, 06 Agustus 2013

Surat Dari Iblis

Semalam aku melihat kamu semasa engkau memulakan aktiviti harianmu.

Kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmu. Malah , kau juga tidak mengucapkan “Bismillah” sebelum makan, juga tidak sempat mengerjakan solat Isyak sebelum berangkat ketempat tidurmu. Kau benar-benar orang yang bersyukur, Aku menyukainya. Aku tidak dapat mengungkapkan betapa aku sangat gembira melihatmu tidak m...engubah cara hidupmu.

WAHAI SI BODOH, KAMU MILIKKU…!

Ingat ,kau dan aku sudah bertahun-tahun bersama, dan aku masih belum dapat benar-benar mencintaimu. Malah aku masih membencimu, kerana aku benci Allah. Aku hanya menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Allah. Dia sudah mencampakkan aku dari syurga, dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk mebalasnya.

Kau lihat, ALLAH MENYAYANGIMU dan dia masih memiliki rancangan untukmu di masa depan. Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku, dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka. Sehingga kita boleh bersama dua kali dan ini akan menyakiti hati ALLAH. Aku benar-benar berterimakasih padamu, kerana aku sudah menunjukkan kepadaNYA siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu dalam masa² yang kita jalani.

Kita melayari web ‘porno’ bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, munafik, makan sekenyang-kenyangnya, memfitnah, manghakimi orang, menikam orang dari belakang, tidak hormat pada orang tua, tidak menghargai Masjid, berperangai buruk. TENTUNYA kau tak ingin meninggalkan ini begitu saja.

AYUHLAH SI BODOH, KITA TERBAKAR BERSAMA-SAMA, SELAMA-LAMANYA.

Aku masih memiliki rancangan-rancangan hangat untuk kita. Ini hanya merupakan surat penghargaanku untukmu. Aku ingin mengucapkan ‘THANK YOU’ kerana kau sudah mengizinkanku memanfaatkan hampir semua masa hidupmu.

Kamu memang sangat mudah dibodohi, aku mentertawakanmu. Semasa kamu tergoda berbuat dosa, kamu menghadiahkan tawa. Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu. Kamu sudah 20 tahun lebih tua, dan sekarang aku perlu darah muda. Jadi, pergi dan teruslah mengajarkan orang-orang muda bagaimana berbuat dosa.

Yang perlu kau lakukan adalah merokok, mabuk-mabuk, berbohong, berjudi, memfitnah dan hiduplah dengan seego mungkin. Lakukan semua ini di depan anak-anak dan mereka akan menirunya. Begitulah anak-anak juga akan menuruti jejak langkahmu.

Baiklah, aku persilakan kau bergerak sekarang. Aku akan kembali beberapa saat lagi untuk menggodamu lagi. Jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi, bertaubat atas dosa-dosamu. Dan hidup untuk Allah dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit.

Memperingati orang bukan tabiatku, tapi diusiamu sekarang dan tetap melakukan dosa, memang agak aneh. Jangan salah sangka, aku masih tetap membencimu. Kerana kau harus menjadi orang tolol yang lebih baik dimata ALLAH.

Jika kau benar-benar menyayangiku, kau tidak akan membagikan surat ini dengan siapapun

Mohon " Klik Bagikan "


Sumber : Copas dari Faif's status

Senin, 05 Agustus 2013

Hari Yang Sepi Tanpamu, Rusa Jantanku...

Rusa Jantan,

Kenapa ya hari ini hatiku dipenuhi kabut? Seperti hari kemarin. Terkadang matahari datang menyapu semuanya. Tetapi terlalu panas. Ada angin datang, tetapi terlalu kencang untuk dirasakan. Bahkan deburan ombak pun terlalu berisik untuk didengar oleh telingaku yang audiosinik ini.

Lebih tepatnya, sekarang gurun sahara di hatiku sedang mengalami panceklik berkepanjangan. Beginilah hari - hariku tanpamu. Tak terasa sudah dua setengah tahun kita berpisah. Kali ini, patronusku akan merayap ke dasar samudera hatimu... Expecto Patronum Wingardium Leviosa!

Patronus ini akan mengirimkan sinyal kepada satelit untuk dibaca oleh orang - orang di seluruh dunia termasuk kamu - yang mungkin satu - satunya yang mengerti apa maksud dan isinya. Memang, kebanyakan orang mengabaikan ini. Namun aku ingin kamu mengerti. Baca dan rasakan apa yang aku tulis, maka dementor itu akan musnah seperti kota yang di bom atom oleh sekutu.

Sekian dari suratku. Mungkin hanya ini yang bisa ku sampaikan padamu. I will waiting for you, forever and ever.... I <3 U my angel!

Biografi : Hellen Keller

Ini nih salah satu tokoh dunia yang aku suka. Helen Adams Keller (lahir di Tuscumbia, Alabama, 27 Juni 1880 – meninggal di Easton, Connecticut, 1 Juni 1968 pada umur 87 tahun) adalah seorang penulis, aktivis politik dan dosen Amerika. Ia menjadi pemenang dari Honorary University Degrees Women's Hall of Fame, The Presidential Medal of Freedom, The Lions Humanitarian Award, bahkan kisah hidupnya meraih 2 piala Oscar[1]. Ia menulis artikel serta buku-buku terkenal, diantaranya The World I Live In dan The Story of My Life (diketik dengan huruf biasa dan Braille), yang menjadi literatur klasik di Amerika dan diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Ia berkeliling ke 39 negara untuk berbicara dengan para presiden, mengumpulkan dana untuk orang-orang buta dan tuli. Ia mendirikan American Foundation for the Blind dan American Foundation for the Overseas Blind. Mau tahu lengkap? Yuk simak di bawah ini. (Copas dari Wikipedia)


Biografi

Ia lahir normal di Tuscumbia, Alabama pada 1880. Di usia 19 bulan, ia diserang penyakit yang menyebabkannya buta dan tuli. Ia jadi liar dan tidak dapat diajar. Pada usia 7 tahun,orang tuanya mempercayai Anne Sullivan menjadi guru pribadi dan mentor Hellen. Annie memegang tangan Helen di bawah air dan dengan bahasa isyarat, ia mengucapkan "A-I-R" pada tangan yang lain. Saat Helen memegang tanah, Annie mengucapkan "T-A-N-A-H" dan ini dilakukan sebanyak 30 kata per hari. Helen diajar membaca lewat huruf Braille sampai mengerti apa maksudnya. Helen menulis, "Saya ingat hari yang terpenting di dalam seluruh hidup saya adalah saat guru saya, Anne Mansfield Sullivan, datang pada saya." Dengan tekun, Annie mengajar Helen untuk berbicara lewat gerakan mulut, sehingga Helen berkata, "Hal terbaik dan terindah yang tidak dilihat atau disentuh oleh dunia adalah hal yang dirasakan di dalam hati." Ia belajar bahasa Perancis, Jerman, Yunani dan Latin lewat Braille. Pada usia 20 tahun, ia kuliah di Radcliffe College, cabang Universitas Harvard khusus wanita. Annie menemani Hellen untuk membacakan buku pelajaran, huruf demi huruf lewat tangan Helen dalam huruf Braille. Hanya 4 tahun, Helen lulus dengan predikat magna cum laude.

Penulisan buku

Keller menulis total 12 buku yang diterbitkan dan beberapa artikel.
Pada usia 11 tahun, Keller menulis bukunya yang pertama dengan judul The King Frost (1891). Ada tuduhan bahwa cerita ini dijiplak dari The Frost Fairies karya Margaret Canby. Sebuah investigasi atas masalah tersebut mengungkapkan bahwa Keller mungkin telah mengalami kasus cryptomnesia, dimana ia memiliki cerita Canby yang dibacakan untuknya tapi lupa tentang hal itu, sedangkan memori tetap berada di bawah sadarnya.[1]
Pada usia 22, Keller menerbitkan autobiografinya, The Story of My Life (1903), dengan bantuan dari John Macy dan isterinya, Anne Sullivan. Ini termasuk kata-kata yang Keller tulis dan kisah hidupnya hingga usia 21, yang ditulis selama waktu kuliahnya.
Pada 1908, Keller menulis The World I Live In (1908) yang memberikan pembaca wawasan bagaimana perasaannya tentang dunia.[2] Out of the Dark, serangkaian esai tentang sosialisme, diterbitkan pada tahun 1913.
Autobiografi spiritualnya, My Religion, diterbitkan pada tahun 1927 dan diterbitkan kembali sebagai Light in my Darkness (Cahaya dalam Kegelapan saya).
Kata kebajikan yang dikenang Helen Keller:
Hadapilah masalah hidup dirimu dan akuilah keberadaannya, tetapi jangan biarkan dirimu di kuasainya. Biarkanlah dirimu menyadari adanya pendidikan situasi berupa kesabaran, kebahagiaan, dan pemahaman makna.

Nah, itu dia tentang Hellen Keller. Ini nih, aku kasih foto2nya!

Masa tua Hellen Keller

Hellen Keller muda

 Hellen Keller kecil

Nah, selain itu Hellen Keller juga mendirikan Hellen Keller International, yang membantu orang - orang yang menderita cacat mata agar tidak mengalami kebutaan seperti dirinya. Kalau di sekolah kalian ada pemeriksaan dan pembagian kacamata gratis, coba baca tulisan di wadahnya. Disitu ada label Hellen Keller International yang didukung oleh Standard Chartered dan beberapa lembaga di Indonesia seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan pemerintah propinsi. Juga ada beberepa kata - kata mutiara seperti "Seeing Is Believing" dan lain sebagainya.

Nah itu dia biografi Hellen Keller. Sebagai seseorang yang sempurna fisik, kita mungkin tidak mau kalah dengan orang yang bercacat lengkap seperti Hellen yang tidak mau mengalah pada keadaan dirinya. Terlebih lagi kalau dia tidak menderitanya sejak lahir. Give applause!!! Sekian....

 

Minggu, 04 Agustus 2013

Pilihanku ada di tangan siapa?

Ketika orang tua tidak mengerti apa yang kita rasakan atau apa yang kita inginkan. Ataukah sebaliknya, maka hati dari pihak manapun akan sakit - bahkan orang ketiga sekalipun.

Tetapi jika sang anak menginginkan kebebasan tanpa dipengaruhi oleh pihak manapun, siapa yang tersakiti? Jika impian itu terhalang oleh kabut yang menyejukkan itu, siapa yang tersakiti? Siapa yang ternoda oleh air hujan yang turun itu? Anak atau orang tua?

Mama izinkan aku memilih apa yang menjadi pilihanku. Izinkan aku menjalankan itu semua. Sekarang atau selamanya.

This is my life!!!

Pesan untuk Patronus Charm


Rusa Jantanku,

Apa kabar kamu sekarang? Apa patronusku sadah sampai? Aku ingin kamu dating kepadaku meskipun hanya sebagai patronus yang membalas semua mantraku. Atau hanya sekadar mengucapkan salam. Just once, once, once, and once again. It's not enough! I want you send me a patronus charm every day, and every night. Or every time, every hour, every minute, and every secon.

Mungkin mantraku yang kukirimkan setiap hari ini semu. Tetapi aku harap kamu bisa merasakan apa yang aku rasakan saat ini. Menunggumu. Menunggu sampai patronusmu datang padaku, berharap agar waktu bisa menemukan kita lagi. Aku, kamu, satu. Aku tidak mau seperti Severus Snape yang mencintai Lily Evans seumur hidupnya namun tidak bisa memilikinya.

Rusa Jantanku, aku inginkan kamu. Aku ingin kamu mengerti aku. Panggil patronusku jika kamu butuh. Aku akan melindungimu.

Patronusku akan selalu setia menemanimu hingga suatu saat nanti. Saat dimana Gillyweed sudah tidak menggeliat lagi. Saat dimana dedalu perkasa sudah tidak menari lagi, dan suara ombak tak lagi berderu di telinga kita. Expecto Patronum!

I have died every day waiting for you. Darling don't be afraid I loved you for a thousand years. Ilove you for a thousand more. Wingguardian Leviosa for my patronus charm! See you bye bye....:")

My Best "EXPECTO PATRONUM"

Dear Patronus, Alomohora!

Andai saja kamu disini sekarang. Menemaniku saat sedih, saat bahagia, maupun susah. Kita bercanda dan tertawa bersama seperti dulu. Meskipun kita tidak bertatapan mata dan menggunakan mulut untuk bicara, dan kamu hanyalah patung dalam tubuh aslimu, tetapi kamu tetap menawan. Kamulah patronus terbakku.

Mungkin kegensian diri kita inilah yang membuat patronus kita sulit dipersatukan. Karena dia mengurung rasa cinta dalam diri kita. Aku tahu perasaan itu. Karena hatiku dan hatimu dibatasi oleh cermin dua arah. Sisi tembus pandang menghadap pada samudera hatiku. Dan cerminnya menghadap garis cakrawalamu. Sehingga kita terpisah. Kau mungkin saja melupakanku karena kau tak bisa melihatku di atas sana. Maukah kau menghancurkan rasa gengsi ini dengan BOMBARDA MAXIMAmu? Aku ingin kita bersama lagi.

Patronus, aku merindukanmu! Sekarang dan selamanya.... Collopurtus!