Selasa, 31 Desember 2013

Puisi : "Biarlah Kusimpan Sendiri"


Aku tahu ini berarti

Tetapi ini bukan masalah hati

Aku hanya tak ingin kau mengerti

Dan menjauh karena tidak enak hati

Karena sesuatu yang bergolak dalam hati

Aku tahu ini berarti

Tetapi ini bukan masalah hati

Aku hanya tak ingin kau mengerti

Dan menjauh karena tidak enak hati

Karena sesuatu yang bergolak dalam hati


Yang terkadang larut dalam mimpi

Tak ada seorangpun yang boleh mengerti

Jadi biarlah kusimpan sendiri

Agar tidak ada yang tersakiti

Karena persahabatan yang lama kita jalani

Jauh lebih penting dan berarti daripada ini

Aku tak mau ada dendam dalam hati


By : Haniya Timor

Puisi : "Cinta Yang Sia - Sia"

Apa gunanya cinta itu?
Cinta yang tulus namun semu
Yang juga akan lekang oleh waktu
Yang tak selamanya ramah padamu
Terkadang bukan bahagia yang hadir bersamamu
Melainkan hanya langit kelabu
Yang kau dapat setiap waktu
Bagaikan badai yang senantiasa mengguncang kalbu
Rela disakiti....
Rela menderita...
Demi jalani sebuah kisah
Yang hanya dikendalikan oleh hasrat dan nafsu semata
Yang pada akhirnya
Akan berakhir dengan sia - sia
(Lakukanlah yang terbaik sebelum kau menyesal nantinya)

By : Haniya Timor

Minggu, 15 Desember 2013

Puisi : "Cintaku Telah Kembali"



Serpihan hati yang hilang sudah mulai kembali

Kembali menebarkan bibit - bibit kebahagiaan

Yang mulai tumbuh bersemi


Luka yang menganga ini

Telah tertutup dan terobati

Oleh semerbak aroma melati


Cintaku kini telah kembali

Tak akan kulepas lagi

Dan ku yakin akan abadi

By : Haniya Timor

Minggu, 08 Desember 2013

Puisi : "Malam Yang Bising!!!" :$ :$ :$

Rasa hati mulai gelisah
 
Menutup telinga namun tak bisa
 
Tak bisa menanggapi semua
 
Segalanya yang memasuki telinga
 
Ingin ku pergi ke sana
 

Suatu lembah yang sepi tak terjamah

 Sungguh aku benci dengan semua ini...
 
Semua yang kurasa malam ini
 
Aku ingin menuju alam yang sepi
 
Aku ingin menuju alam mimpi
 
Yang indah namun tersembunyi


 Oh, aku benci oleh suara
Yang tak beraturan, tak membentuk nada

Melodi indah tak akan kurasa

Malam ini sungguh memekakan telinga

Malam yang bising, tak seperti biasanya

~AKU BENCI SEMUANYA!!!!!!!!!!!

By : Haniya Timor

Sabtu, 07 Desember 2013

Puisi : "Merindu"


Ketika puisi dan syair sudah tak mampu menghiburku

Bisakah aku menghentikan waktu

Hanya untuk menghibur hati yang merindu

Merindu akan wajahmu

Yang muncul setiap waktu

Di setiap ruang di jiwaku

Tak mampu ku menepis semua itu

Dirimu...

Akan selalu ada dalam ingatanku

Puisi : "Duka Dalam Luka"

Tak ada yang bisa mengobati luka ini
 
Luka yang tertancap dalam hati
 
Tergores dalam jiwa
 
Dan mengalir dalam raga
 
Menggoreskan sejuta kesedihan
 
Yang terlalu sakit untuk dikenang
 
Tak mampu ku melepaskan
 
Beribu - ribu duka yang kurasakan
 
Membuatku buta akan dunia
 
Yang mencampakkanku
 
Ke dasar jurang yang mematikan
 
Ingin ku pergi berlari menerjang surya
 
Dan keindahan awan di atas sana

Puisi : "Terjebak Di Ruang Mimpi"

Lelah kurasa
Menghapus bayanganmu dalam jiwa
Yang hadir di kesunyian malam
Dirimu bagaikan mustika
Sebuah cermin tarzah nan maya
Terhanyut ku dalam tarian masa
Yang selalu sesakkan dada
Bagaimana caraku melepaskan itu semua?

Masa itu mustahil dapat kembali
Walaupun selalu menari dalam imajinasi
Tanpa dirimu ku merasa sepi
Sebuah kesunyian yang tak berarti
Kerinduan ini dililit oleh sepi
Ada harap yang kumiliki
Membuatku terjebak di ruang mimpi

Puisi : "Pelangi Senja"

Tak ingin cinta hanya tertutur dengan kata

Atau hanya sekedar bara

Yang akhirnya akan hancur juga

Kuingin cinta seperti udara

Yang tak tampak oleh mata

Tetapi indah dirasa

Kungin cinta indah berbunga

Indah walau tak lepas dari airmata

Yang pasti akan selalu ada

Dalam hati setiap manusia

Seperti pelangi di lembah

Yang indah bercahaya di waktu senja

Bukti kuasa dan kasihNya

Mengajariku arti cinta yang sesungguhnya

Puisi : "Bidadari Kecil Di Ujung Tanduk"

Tangisan surya tertutup oleh awan gelap gulita

Kenangan menyayat tak akan kulupa

Dibawah naungan surya ku berbicara

Meronta tunduk tak kuasa

Menahan butiran airmata

Jeritan hati yang meronta

Dan darah yang telah mengkristal dalam jiwa

Jiwa yang remuk merana

Menanti akhir dari semua

Kini bidadariMu telah terluka


Bolehkah aku titip pesan untuk dia?

"HORRORR Di Sungon"

Sepiku di malam Jum'at kliwon

Disamping bungkusan benang nilon

Di perempatan desa Sungon

Kutenun menjadi selembar mori

Lalu bulu kudukku berdiri

Ketika aku mendengar bunyi

Sayup - sayup suara melengking tinggi

"Khi..... Khi....... Khi........ Khi....."

Seketika itu ku berteriak "Laaaarrrriiiii!!!!!!!!"

Puisi : "Pemilik Cinta Yang Sebenarnya"

Sang pemilik cinta menyapa
Dalam do'a dan kasihNya
Cinta pertama yang tak pernah ada ujungnya
Selamanya, walaupun sayap Izrail menerbangkanmu padaNya
 

Oh... segalanya telah kau berikan untukku, Ibunda!
Ada dan tiada
Dirimu akan selalu ada

Dikala aku sepi sendiri
Kau akan selalu menemani
Hati yang rapuh nan ciut ini

Inginku memelukmu
Untuk seumur hidupku
Walau tak mungkin bagiku

Tapi yang terpenting adalah
Karnamu, hidupku menjadi indah
Tak ada lagi kata gundah

Kau adalah segalanya
Dan tetap untuk selamanya
 

Puisi : "Memories Of The Night"

Hari ini aku menepi
Meratapi kegelisahan hati
Di malam yang sunyi

Ketika sekuntum rosela telah layu
Dan telah terkubur oleh abu
Semuanya telah berlalu
...
Kini, tinggalah aku sendiri
Berusaha melabuhkan hati
Menghilangkan sepi, sunyi, sendiri

~Semoga kau tenang disana~

Tuhan, Jauhkanlah Dia Dariku

Tuhan, mengapa kau pertemukan aku dengannya

Jika itu hanya membuatku terluka?

Tuhan, jauhkanlah dia dariku

Jika dia hanya membuatku rapuh

Rapuh ketika aku memandang wajah itu
...
Oh, inginku menjauh darimu

Yang selalu muncul dalam mimpiku

Agar hatiku tak membeku

Diliputi awan kelabu

"Do'aku Untukmu, Cinta!"

"Ya Allah, Aku Jatuh Cinta!"

Ya Allah, andai dia jodoh terbaik untukku, satukanlah kami

Satukanlah kami agar tercapai cinta sejati, suci dan abadi

Ya Allah, jika engkau hendak memisahkan kami

Kumohon pertemukan kami kembali
...
Pertemukan kami di surgaMu yang abadi

Seluas langit dan bumi

Ya Allah, kabulkanlah do'aku ini

Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wakina adzabannaar....Amiin....

Kamis, 05 Desember 2013

Puisi : Jika Kau Disini

Jika kau disini.....

Cintamu akan membakar seluruh rinduku
Karena ku bahagia bisa tersenyum bersamamu
Namun sampai kapankah aku menunggu?
Menunggu hadirnya dirimu disampingku

Tanpamu,
Yang kurasakan hanyalah kebahagiaan yang semu
Oh, hati ini mulai menggerutu
Apakah aku harus melupakanmu?

Sabtu, 23 November 2013

Puisi : Aku Ingin Semuanya Berakhir

Jika bintang - bintang sudah tak dapat lagi menemani
Biarlah kunikmati kesunyian ini
Jika puisi sudah tak mampu lagi mewakili perasaan ini
Biarkan kunikmati kehampaan ini

Terselip dalam hatiku
Suatu kebencian palsu
Karena hati yang menggerutu
Merasakan api gejolak rindu

Tuhan, mengapa kau pertemukan aku dengannya
Jika itu hanya membuatku terluka?
Tuhan, jauhkanlah dia dariku
Jika dia hanya membuatku rapuh
Rapuh ketika aku memandang wajah itu

Jauhkanlah jika itu hanya membuatku
Merasakan gejolak api cemburu
Yang tertaut dalam seribu mimpiku
Yang takkan bisa diterjemahkan oleh lagu
Rasa ini sudah terbelenggu

Semoga kerinduan ini segera berakhir
Membawa kerinduan yang terakhir
Yang jauh lebih bermakna
Untuk membuatku bahagia....

Kamis, 14 November 2013

Puisi : Sahabat Sejati

"SAHABAT SEJATI"

Embun di pagi
Hari indah ini
Bunga - bunga berseri
Ayunkan kaki bersama mentari
Menyambut datangnya pagi

Tapi mengapa engkau sahabatku
Kau tak lagi tersenyum...
Sebenarnya pagimasih menyambutmu
Dengan seribu senyuman

Sahabat....
Aku akan selalu ada
Dimanapun kau berada
Takkan pernah membuatmu terluka

Sahabat....
Masih tergambar dimataku
Tentang kekonyolan - kekonyolan itu
Yang kita lakukan selalu

Hanya aku, kamu, dan kita
Yang selalu bersama
Dalam suka maupun duka
Bahkan ketika hati terluka

Apakah itu akan bertahan
Entah sampai kapan
Sampai waktu memisahkan
Atau hanya karena perpecahan

Entahlah...
Tetapi aku ingin selamanya
Takkan pernah terpisahkan
Dan waktu akan menjawabnya

Aku sahabatmu
Selalu untukmu
Di setiap waktu
Dan hanya untukmu

Lewati bersama
Dalam suka duka
Engkau sahabatku
Sahabat sejati

Wahai sahabat
Kau tak lagi sendiri
Jangan bersedih
Buang luka dihati

Senyum senyumlah
Aku masih disini
Selalu setia
Menemani langkahmu....

Puisi : Kau Bukan Untukku

Ketika aku tahu
Kau bukan untukku
Akankah aku akan menunggu?
Bisakah sewaktu - waktu
Kau datang untukku
Walau tanpa hatimu

Bisakah kau mengerti...
Tentang perasaanku ini
Yang bersemi dalam hati
Dan tertulis dalam puisi
Dalam buku harianku setiap hari

Tahukah kau?
Kala hatiku menggeliat
Serasa ingin merangas
Bisakah kau melihat?
Dan mengerti apa maksud hati...

Selasa, 05 November 2013

Ini Untukmu.... CARITAFIEeRSs

Aku masih ingat saat pertama kali ku melihatmu di jendela itu. Sungguh, aku merasakan perasaan yang begitu nyata. Dan saat panah itu menusuk ke kalbu. Yang kurasakan adalah segenap ilusi yang merambat jauh ke jurang di dasar hati. Dan kau membalas itu semua dengan senyuman yang bersemi dalam kebersamaan. Kaulah pelangi hidupku.

Namun sayang, aku harus pergi meninggalkan sekolah ini. Aku sudah muak diperlakukan tidak adil dan menyakitkan. Aku ingin pergi ke tempat yang lebih baik dari ini. Tapi aku ingin kita tetap bersama. Tapi apadaya, tak ada apapun yang kau tinggalkan. Dan saat itulah aku merasakan sepi. Apa kau ingat saat kita membentuk sebuah band dan kita bermain bersama? Aku merindukan itu. Sayang, apa kau masih berikan hati ini untukku? Aku yakin begitu. Yang bisa kulakukan hanyalah setia menunggumu.

Tapi aku salah! Kau pun jatuh cinta pada wanita lain yang lebih anggun dariku. Aku tahu itu lewat statusmu. Aku kesal dan marah. Apa tak cukup aku menunggu?! Apa tak cukup kesetiaanku?! Tapi aku sadar. Hati dan perasaan tidak bisa ditolak. Itu adalah hak yang dimiliki oleh setiap manusia. Dan tak seorangpun yang berhak melarangnya. Termasuk aku. Dan kini aku putuskan.....

Aku rela melepasmu, asalkan kau bahagia. Karena tak ada gunanya aku memilih setia jika akhirnya sia - sia. Aku yakin masih ada yang lain yang lebih setia. Terimakasih atas 3 tahun yang kau berikan. Semoga kau bahagia di ujung sana.... :')

Jumat, 01 November 2013

Puisi : Bharatayudha Kedamaian

Bagaikan perang Bharatayudha
Yang bergolak membara
Takkan henti bersuara
Saat kau terhunus terluka

Kekacauan ini....
Apakah akan berhenti
Ataukah terus terjadi
Disaat terjaga maupun bermimpi

Hati pun berteriak tegang
Takkan bisa tenang
Saat kau menggerang
Terhunus tajamnya pedang

Dan....
Tak ada yang diharapkan
Selain datangnya keajaiban
Dengan sedikit tawa kedamaian

Puisi : Senyuman Yang Layu Membeku

Kau yang bersemayam
Di ruang sempit yang dalam
Di tengah gelapnya malam
Dan pedang yang menghujam

Menghujani
Menciptakan sunyi yang sepi
Dalam kekosongan ini...
Disaat separuh hati ini pergi

Menciptakan sebuah lagu
Keanggunan yang membeku
Dalam sebuah haru
Ketika senyum seakan layu

Dia...
Meski kau terpisah di ujung purnama
Kembali kau berikan makna
Tentang arti sejati kasih sayang-cinta

Kau abadi...
Dalam ruangan sepi
Di dasar hati ini
Karena kaulah cinta sejati...
 
 

Jumat, 25 Oktober 2013

Puisi : Dia Yang Terbuang

 
Andaikan aku jadi dia
Apakah aku bisa menjalaninya?
Andaikan aku jadi dia
Apakah aku bisa melihat dunia?

Menjadi seseorang yang terpinggirkan
Di tengah gemerlapnya pancaran
Dan temaram sinar bulan
Entah sampai kapan

Oh, simpai keramat
Bisakah kau melihat
Kala kau tersesat
Kala hatimu menggeliat

Dan apa aku bisa menghadapi
Suatu masalah yang kau hadapi
Di saat kau meratapi
Suatu masalah tak bertepi

Tertatih dalam kesendirian
Tanpa ada teman
Dengan sejuta angan
Kau tak pernah terhiraukan

Puisi : Jiwa Yang Merana


Segala yang terjadi

Tak ubahnya seperti mimpi

Yang tak diharapkan akan terjadi

Di dalam hidup ini

 

Oh, sungguh berat!

Karena satu hal yang sesat

Membuat waktu semakin dekat

Dan akupun akan tamat

 

Oleh ganasnya narkoba

Mengembara dalam jiwa

Jiwa yang merana

Raga kosong tak bernyawa
 

Betapa ganasnya kau
Menghancurkan masa depanku

Menjadi awan kelabu

Yang terjal nan berbatu
 
 

Puisi : Malam Mencekam

 
Sepi ini sungguh mencekam
Sinar bulan yang temaram
Dan harimau yang menggeram
Mewarnai suasana malam
 
Terus berjalan
Melawan gelap mengerikan
Terbawa dalam angan
Alam mimpi dan khayalan
 
Oh angin malam...
Malam yang mencekam
Bagaikan tangki hitam
Yang terbakar tenggelam
 
Akankah mimpi itu akan berlalu?
Aku harap begitu
Agar aku tak membeku
Dalam dinginnya kalbu
 
 

Rabu, 23 Oktober 2013

Cerpen : Ratu Umur

Kapan ya di dunia ini ada "Ratu Umur"? Kan enak kalau aku bisa request. misalnya....

Dimulai dari TK

Aku: Aku pingin cepet SD
Ratu Umur: Tenang... Ratu Umur akan membawamu ke masa SD! Cling...

Setelah lama berselang, aku pun kembali menghampiri ratu umur

Aku: Pingin cepet SMP.......
Ratu Umur: Ratu umur akan membawamu ke masa smp!!! Cling....
Aku: Wah.... aku sudah smp!
Ratu Umur: Bagaimana perasaanmu?
Aku: Senang sekali!!!

Setelah menjalaninya, aku mulai merasa bosan, dan kembali pada Ratu Umur.

Aku: Ratu Umur, kapan aku SMA?
Ratu Umur: Okay.... smriwing... smriwing.... smriwing.... SMRRIIWWIIIINNGGG!!!!
Aku: Akhirnya aku pakai seragam SMA! Bisa sama kaya' di sinetron2, nih! Keren!!!!

Setelah beberapa hari, aku bosan lagi.

Aku: Wah, kapan ya aku kuliah.... kan enak satu pelajaran doang, ga bawa' buku berat2...
Ratu Umur: Tenang.... kan masih ada ratu umur....CLING!!!!
Aku: Akhirnya tasku kempes! Pakai baju bebas lagi... makasih Ratu Umur!!!

Karena materi kuliah sangat rumit dan membosankan, aku menghampiri Sang Ratu.

Aku: Ratu, aku bosen, nih.... aku mau langsung jadi BOS aja!
Ratu Umur: Expells, Cling... Cling... Smriwing!!!
Aku: Wah, dasi mahal, apartemen mewah.... kayaknya ini bagian yang paling menyenangkan!!! aku nggak akan bosan!!!!!

Setelah beberapa tahun, aku kembali menghampiri Ratu Umur yang sudah tua.

Aku: Ratu Umur, disini tambah berat! Karyawan demo melulu...
Ratu Umur: Bentar bentar, tongkat ku tadi tak taruh mana, ya?

Ratu umur pun mencari - cari di semua sudut ruangan dan berakhir di dapur. Ratu pun kembali dengan tangan hampa.

Aku: Sudah ketemu?
Ratu Umur: Tadi setelah Ratu Umur cari2, ternyata tongkatnya ikut kebakar di tungku. Bareng sama kayu bakar.
Aku: (melongo) jadi... jadi....
Ratu Umur: Kamu akan jadi BOS selamanya!!!
Aku: HUUWWAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

-Tamat-

Puisi: Khayalan Tak Bertepi



Khayalan tak bertepi
Indah namun tiada arti
Mengalir kesana kemari
Menghibur jiwa yang sendiri

Bagaikan mawar terakhir di musim panas
Yang menari di atas kertas
Karena imajinasi tiada batas

Puisi : Perjuangan Meraih Mimpi


Beban berat mulai terisi
Di senja hari ini
Aku pun tak tahan lagi
Untuk segera bermimpi

Sekarang tinggalah aku sendiri
Di tengah malam yang sepi
Hanya deburan ombak yang menemani...
Indahnya malam ini

Oh, awan kelabu.....
Bawalah aku bersamamu
Agar hatiku tahu
Seperti apa kebahagiaan itu

Apakah kau akan menghampiriku?
Tahukah kau dimana aku?
Apakah aku yang akan menghampirimu?
Tapi sayangnya, aku tak tahu dimana dirimu

Bahagia....
Dimanakah kau berada?
Apa harus aku ke tengah samudera?
Atau berenang ke segitiga Bermuda

Tersadarku dari mimpi
Dan bertanya pada diriku sendiri
Sudahkah aku mencari?
Atau berhenti sampai disini

Bahwa tiada gurun pasir yang teduh
Kecuali kita yang berpeluh

Berjuang tanpa mengeluh
Dan dunia akan takluk

Man Jadda Wajada!!!!!

 

Rabu, 16 Oktober 2013

Puisi : Cinta Teman Biasa

Mungkin inilah saatnya
Aku mencintai di apa adanya
Namun bukan saatnya
Semua itu terwujud nyata
Oh... Cinta!

Aku akan menyayanginya
Walau hanya teman biasa
Seperti halnya yang lainnya
Dapatkah kau membacanya?...
Aku harap tidak bisa!

Karena kau takkan mengerti
Tentang perasaan ini
Jauh dimata dekat dihati
Khayalku malam ini
Bagaikan laut tak bertepi

Selasa, 15 Oktober 2013

Puisi Untuk Timnas

Bagaikan daun - daun di musim gugur
Yang basah oleh lumpur
Di Tanah yang subur

Aku pun tak tahu harus bersikap
Orang bilang diam tanda tak siap
Dan kini saatnya aku tangkap

"Gol!!!!" terdengar seketika
Orang - orang pun berteriak karenanya
Menggema tanda kecewa


Akan kinerjaku yang gagal
Mencetak prestasi setimpal
Menghadapi lawan andal

Kali ini aku berjanji
Bahwa tak boleh gagal lagi
Demi bangsa ini

Semua harus menyerang
Bangkit melawan keterpurukan
Pokoknya hari ini pasti menang!

GARUDA DI DADAKU!!!!!

Senin, 14 Oktober 2013

Arti Nama Berinisial "K"

Hei, Guys!!! Kali ini aku mau share nama - nama yang sering kita dengar. Beberapa mungkin nama teman...

1. Kevin

Inspirasi nama KEVIN aslinya berasal dari kultur Irish (Irlandia) dan Gael (Skotlandia). Nama ini memiliki arti tampan; tercinta. Nama ini lebih cocok dipakai untuk laki - laki walaupun ada juga perempuan yang menggunakannya.
 
Nama ini memiliki berbagai variasi antara lain: Kevan, Keven, Keveon, Kevinn, Kevion, Kevis, Kevon, Kevron dan Kevyn. Meski begitu, artinya tetap sama, Kev-Vin.

2. Keenan

Siapa sih yang ga kenal sama Keenan? Pelukis muda dalam novel "Perahu Kertas" karya Dee. Sebenarnya, nama ini berasal dari bahasa Irlandia "Cian (Kinan)" yang artinya keturunan.

Nama ini memiliki berbagai variasi antara lain : Keanu, Kian, Ken, Kiano, Kaysan, dan Kimi.

3. Karel

Karel memiliki arti kuat dan maskulin. Nama ini memang ditujukan untuk laki - laki.

4. Kirana

Nama Kirana diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya Cantik, dan Molek. Nama ini banyak dipakai di Indonesia khususnya di Jawa.

5. Kusuma

Aku sendiri pakai nama ini, lho.... namaku Haniya Alviyanditia Timor Kusuma Putri (Panjang banget, ya? Kapan - kapan mau aku share artinya). Nama Kusuma ini diambil dari bahasa Jawa yang artinya harum. Kebanyakan pemakainya adalah laki - laki.

Nah, Sekian dulu postingan ini.... DAHHHH!!!!!!




 

Sabtu, 12 Oktober 2013

Cerbung : Kala Surya Tenggelam bag. 3 ( Bersatunya Bimasakti dan Andromeda )

Hari ini aku pergi ke pemakamannya. Dengan perasaan sedih dan gelisah, namun telah ikhlas kerana dia adalah milikNya yang akan kembali-begitu pula aku. Aku berdoa agar menemuinya di atas sana.


Sedetik nafas itu sungguh berarti bagiku. Seperti yang kuinginkan, walau dirasa kurang. Kini aku melihat jasadnya dibawa menuju tempat peristirahatan terakhirnya. Melihat ibunya menangis membuatku teringat satu kalimat: "Jangan kasihani yang sudah mati-tapi kasihanilah yang hidup. Terutama mereka yang hidup dalam penderitaan." Mereka yang hidup sebatang kara, mereka yang ditinggalkan oleh orang yang dikasihinya. "Oh, Emil.... mengapa kau pergi secepat ini? Aku ingin kau ada disampingku suatu hari nanti. Itulah mimpi kita, Emil... Kembalilah!"

Sejuta impian kita yang begitu terasa nyata dalam imajinasi dan ilusi itu seakan sirna oleh tsunami yang menerjang pelabuhan. Semua tinggal kenangan yang suatu saat akan berlalu oleh waktu. Terlintas satu pertanyaan dibenakku. Dosakah aku jika menolak takdir? Dosakah aku jika tak menerima kenyataan bahwa dia telah tiada? Dan dosakah aku jika terus menerus memikirkan itu semua? Aku benar - benar tidak percaya! Tetapi aku berusaha kuat untuk tidak menangis.

Senyuman manis itu masih menghiasi wajahnya saat keranda itu dibuka. Sekarang aku tak tahan lagi! Airmataku mulai keluar dan semakin deras. Mawar, sudahlah.... Jangan membuang barang berharga itu lagi! Aku berusaha menenangkan diri-lalu airmataku perlahan - lahan berhenti membasahi pipiku. Aku mulai merasa lemas-melemas-semakin lemas dan akhirnya pandangan mataku mulai kabur. Aku tidak bisa membuka mataku.

"Seberkas cahaya disana. Aku bisa melihatnya. Aku akan melaluinya!" Pandanganku yang gelap gulita perlahan - lahan menjadi terang kembali. Aku pun menggerakkan badanku untuk bangun dari ranjangku seakan tak percaya. Aku melihat bulan purnama itu tersenyum padaku tanpa luka sedikitpun. Dia menjelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi agar aku tidak berpikir bahwa aku gila. Aku mengerti sekarang. Dia belum mati. Dia hanya mati suri!
Aku menikmati matahari terbenam itu hingga mega merah menghilang. Kami berbalik hanya untuk beribadah, lalu kembali lagi untuk tidur di bawah naungan bintang yang berpijar, ditemani dia yang membuat suasana semakin bercahaya. Tak terasa tanganku bergerak secara naluriah ke gundukan kecil di perutku. Aku pun membelainya dengan penuh kasih sayang.
 
"Kenapa Mawar? Terasa sakit?" Tanya Emil padaku.
 
"Tidak, dia hanya menendangku." Balasku.
 
Hidup kami berlalu begitu cepat. Bahkan sepuluh tahun terasa seperti sehari. Membuatku menyadari apa artinya cinta dan penatian diantara kita. Aku mencoba mengingat sebuah janji. "Ketika satu perasaan telah menyatu, ketika hati dan impian bertemu-tak akan ada yang bisa memisahkan kecuali maut." Bagaikan galaksi Bimasaksi dan Andromeda yang akan bersatu membentuk cluster suatu saat nanti, dan takkan ada yang bisa melepaskan ikatan gravitasi itu kecuali jika dunia telah kiamat.

Jumat, 11 Oktober 2013

Puisi : Ketika Cinta Harus Mengalah

Saat dirimu berkata padaku
Tak akan menyakiti perasaanmu
Terasa kekuatan itu
Mengalir dalam darahku
Membuatku diam membisu

Engkau pun bertanya
Siapa yang kau cinta
Lalu ku menjawabnya
Engkaulah yang kucinta...

Lalu kau menerimaku apa adanya
Walau hanya kawan sebaya
Bagiku tak apa
Karena kita masih remaja

Dan aku bertanya
Apa kau akan setia
Lalu kau menjawab iya
Sekejap, aku rasa bahagia
Yang tak terlihat oleh mata

Tak terasa waktu memisahkan kita
Membuatku merindukan kebersamaan kita
Kebersamaan walau tanpa kata
Tapi terucap oleh kata
Dalam hati yang merana
Karena kau jauh disana
Tak tahu sedang apa

Mungkin kau sedang menunggu
Pujaan hatimu yang baru
Tanpa terpikirkan olehmu
Diriku yang sedang menunggu
Hadirmu di malam minggu
Di pikiran dan imajinasiku

Sedang apa kau disana?
Apa pun yang kau rasa
Semoga kau bahagia
Karena jika kau bahagia
Aku pun juga

Selamat tinggal cinta
Semoga dia lebih bisa
Membuatmu bahagia
Untukmu di ujung sana

Kamis, 10 Oktober 2013

Puisi : Penantian

3 tahun sudah aku menunggumu
Tanpa pernah bertemu denganmu
10 tahun lagi aku kan menunggu...
Untuk bilang I Love U

Waktu boleh berganti
Namun hanya dirimu yang kunanti
Menanti hadirnya suatu hari
Dimana cinta kulalui
Bertemu dari hati ke hati
Dijalani sepenuh hati
Sungguh indah seindah bunga melati

Aku pun terdiam seribu bahasa
Karena hatiku terpana
Melihat senyuman dan tatapannya
Tajam menembus samudera
Oh Indahnya!

Tak terasa masa SMP sudah pergi
Namun tetap kunanti
Berharap engkau kembali
Namun kau sudah pergi
Membawa janji - janji
Yang tak pernah kau tepati

Hanya satu pertanyaanku padamu
Ingatkah engkau padaku?
Kau hanya perlu menjawab pertanyaan itu
Lalu pergilah sesukamu
Terserah apa maumu!

Aku hanya berharap
Akan hatimu kutangkap
Lalu aku berharap
Agar aku tertangkap
Oleh rasa tak terucap

Darimu....
Yang membuatku tersipu
Berharap kau bersamaku
Sampai saat dimana raga tak bersatu

Senin, 07 Oktober 2013

Cerpen : Aria & Ajay


Di sebuah kota besar di Jakarta, tinggalah seorang anak laki - laki yang mungil, hitam manis, dan berambut keriting bernama Aria dan saudara kembarnya, Ajay. Kedua anak itu memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Aria memiliki kepribadian ekstrovert dan memiliki banyak teman. Sedangkan Ajay cenderung menutup diri dari pergaulan.

"Ajay, main, yuk! Aku habis ketemu temen lama, loh..." Kata Aria. Aria mengerti persahabatan Ajay dengan laptop kesayangannya yang tidak dapat diganggu jika sedang asyik. Aria pun pergi ke lapangan bola untuk bermain bersama teman - temannya. Sedangkan ajay lebih memilih untuk terbuka di dunia maya. Dia hampir mempunyai akun di semua situs. Bahkan dia bisa memperbarui postingan blog sebanyak dua puluh lima kali sehari.


"Wuzz...Gol!!!" Aria mencetak gol pertamanya. Tim Cowok mendapatkan satu angka. "Gol juga!" Virdia melakukan serangan tiba - tiba ke gawang cewek. "Kita seri!" Pertandingan semakin seru hingga Ibu Aria datang dan menyuruhnya pulang.

"He, Aria kebiasaan, yo, nek wis dolen lali wektu! Moleh!" Panggil Ibunya dipinggir lapangan. Aria dengan berat hati menuruti apa kata ibunya.

"Guys, gua pulang dulu, ya? Udah dijemput sama mama." Kata Aria. Dia pun langsung pulang bersama ibunya.

"Ajay!!!!" Teriak Aria ke-al4y'an. Kebiasaannya, tidak bisa berjalan jika bersama ibunya. Bisanya lari meninggalkan ibunya di belakang. Dia merebahkan diri di kasur Ajay. "Loe posting apaan, sih?"

"Biasa.... ilmu pengetahuan... sekarang gue mecahin rekor. Postingan gue sekarang udah Sembilan ribu lebih. Padahal umur blog gue baru setahun!"

"Hebat! Blog gue yang lo bikini seminggu yang lalu aja belum ada isinya. Nggak sabar nulis. Enakan ngomong langsung." Kata Aria

Ada satu problem yang dihadapi Ajay. Dia ingin sekali mendapat banyak bukti prestasi seperti Aria. Aria memiliki banyak sekali piagam, tropy, dan penghargaan lainnya dari berbagai turnamen di sekolah. Dari mulai basket, voli, futsal, bulutangkis, baseball, dan banyak lagi. Kakak kembarnya itu juga mengikuti club bulutangkis yang terlibat dalam kejuaraan nasional & internasional. Sedangkan Ajay? Dia tidak memiliki apapun untuk dibanggakan.

"Ajay!!!" Teriak Henka dikelasnya. Henka sudah dua tahun tidak naik kelas. "Mana setoran loe bulan ini?!"

"M- mma - af...emmm...ga punya...." Kata Ajay dengan ekspresi ketakutan dan terbata - bata.

"Wow! Hebat lu, ya? Plakkk!!!" Henka meninju Ajay. "Gua tunggu loe besok. Kalau besok ga ada, loe akan berhadapan langsung sama gue!!!" Henka pun langsung pergi.

"Loe nggak papa, Jay" Vivi menghampirinya. Dia memeriksa pipi Ajay yang keunguan bekas ditinju. "Ini pasti sakit, ya?"

"Gue nggak papa kok, Vi...." Jawab Ajay.

"Udahlah, anak kaya' gitu itu sebenarnya pengecut! Beraninya cuman pakai otot doang. Bibir kamu berdarah lho, Jay!"

"Sudah biarin.... By the way, kita ke perpus aja, yuk! Besok kan ada ulangan Matematika." Ajak Ajay. Vivi menyetujuinya. Ajay dan Vivi pun saling mengenal dan mereka bersahabat. Mereka memiliki kesamaan yaitu kehidupan tanpa sosialisasi yang membuat depresi.

Keesokan harinya, sepulang sekolah....
 
"Kita beda jalur, kan?" Tanya Vivi setelah tiba di perempatan jalan.
 
"Yaudah, gue bisa sendiri, kok!" Kata Ajay.
 
"See You...bye...bye...!" Vivi meraih jalan yang berlawanan arah dengan jalan Ajay.
 
"Bye!" Balas Ajay. Mereka berdua berpisah. Tiba - tiba segerombolan geng yang berpenampilan seperti preman menghadangnya. Ketua gengnya adalah Henka.
 
"Woy! Mana setoran loe? Mana!!!!!" Bentak Henka. Ajay memasang wajah ketakutan. "Oh, gitu, ya? Plakkk!!!" Henka memukul Ajay sampai jatuh tersungkur, sedangkan yang lainnya menjambak rambutnya. "Aaaaa!!!" Ia berteriak sekuat tenaga, berharap ada yang menolongnya. "Henka...Leon...Azi..., please! Brenti...."
 
"Okay, sekarang gue berheti. Tapi inget? Besok bayar SE - TO - RAN!!!" Henka meninggalkan Ajay sendirian tergeletak di jalanan. Dia pun bangkit dan pulang.
 
Sesampainya di rumah, dia disambut oleh ibunya di ambang pintu. "Ajay, kon lapo? Tukaran maneh?"
 
"Dipukulin temen, Ma!" Jawabnya dingin. Dia langsung masuk ke kamar, merebahkan diri di kasur. Kakak kembarnya baru pulang dari turnamen bulutangkis. "Gue berharap nggak hidup" Gumam Ajay.
 
"Terus lu mau nyerah gitu aja?" Kata Aria.
 
"Andai sel kita dulu nggak terbelah. Jadi Tuhan nggak niup roh buat aku..."
 
"Hush! Ajay, lu nggak boleh ngomong gitu. Istighfar! Kita ini kembar. Bisa aja kalau kita nggak terpisah, kamu yang hidup."
 
"Tapi kenyataannya aku terbentuk saat umurmu dua bulan, kak! Lalu satu sel berpencar ke sisi lain!" Dia mulai berkaca - kaca. "Gue capek hidup kalau cuma untuk dibully seumur hidup gue!"
 
"Huh, terserah. Lu mau nyerah gitu aja? Kamu punya banyak kelebihan yang tidak aku punyai. Kamu harusnya bisa bangkit! Coba lu bangkit. Berusaha punya prestasi apapun itu. Jangan terlalu introvert kaya' gitu!" Ajay terdiam mendengar kata - kata kakaknya. Mungkin benar-itu yang harus dilakukan. Sebuah kejutan untuk terpidana kasus "Bullying"!
 
"Oke, mungkin benar. Itu yang harus aku lakukan..."
 
Ajay melangkah ke sekolah dengan lebih tenang dari biasanya. ia menggunakan sebuah prinsip hari ini. Boleh pendiam asal jangan terlalu dikunci. Karena kalu kunci tidak pernah dipakai, lama kelamaan bisa karatan.
 
Langkahnya terhenti tepat di depan madding. Ada pengumuman yang menarik disana. "Math and Science Competition Indonesia 2013". Pendaftaran terakhir: Hari ini. "Kejutan spesial menanti mereka. Awas loe Henka Cs!"
 
"Hei Keriting!" Vivi mengagetkannya dari belakang. "Tumben baca madding? Biasanya langsung bertapa di kelas? Wkwkwk:D" 
 
"Kali ini beda. Gue mau bikin perhitungan sama Henka Cs."
 
"Daftarnya sekarang aja. Keburu ditutup!" Vivi mengingatkan. Mereka pun menuju ke panitia penyelenggaraan olimpiade. Vivi juga ikut mendaftar. "Kedengarannya seru tarung sama loe. Buku - buku loe kelas berat semua!"
 
"Lu juga, Vi. Kita sama - sama overdosis kalo soal baca." Mereka menuju kelas. Disana ada Henka Cs yang siap menerkam mereka hidup - hidup tanpa dicerna.
 
"Owh, pasangan serasi... Udah nyiapin setoran hari ini? Masih belom juga?!!!" Henka menatang. "Kalau hari ini nggak bayar juga, besok bakal meningkat dua kali lipat!"
 
"Diem lu, Hen! Jangan ganggu dia selama seminggu. Kalau perlu menjauh! Kalau dia berhasil dalam kompetisi ini, lu harus kembaliin semua uang yang pernah lu minta dari dia! Dan kalau dia gagal, lu boleh giling dia di kandang macan!" Vivi membela. Wajahnya memerah seperti udang rebus. "ASSALAM!!!" Vivi menarik Ajay pergi menjauh dari gerombolah cacing - cacing sialan itu.
 
"Lu hebat bisa bikin mereka beku! Pakai mantra apa?" Puji Ajay.
 
"Eh, lu inget nggak Harry Potter and the Socerer's Stone-waktu Harry Cs mau masuk ke kandang anjing berkepala tiga? Hermione pakai mantra..."
 
"Inget!" Ajay memutus kalimat Vivi. "Dia pakai mantra Petri-Petricifi-Petrigotal... ah, apa sih?!"
 
"Petrificus Totalus (kutukan pembeku tubuh di Harry Potter). Bedanya ini versi muggle."
 
"Dasar Basillisk, Loe! Hahahah...." Mereka berjalan menuju kelas masing - masing dan berpisah di sekat antar kelas. "See yeah, girl!"
 
Hari yang ditunggu - tunggu pun datang. Seleksi hari pertama diadakan di sekolah mereka, SMP Gerhana. Ada banyak murid dari sekolah - sekolah lain yang juga ikut. Jumlah soal 100, dikerjakan dalam waktu 100 menit, dipotong waktu menghitamkan kolom nama, dll.
 
Vivi yang duduk di bangku pojok belakang melambai ke arahnya. Saat Ajay ingin membalas lambaian itu, tetapi pengawas yang berada tepat dihadapannya melotot sambil mengangkat rotan ditangannya.
 
Mereka mengerjakan soal - soal sampai waktunya habis. Sedangkan Ajay hanya mengerjakan setengahnya.
 
"Oke, semuanya! Soal dikumpulkan, jawaban diletakkan di atas meja. Waktu habis!" Kata pengawas. "Semua peserta dimohon untuk ke aula untuk melihat hasil scanner!" Peserta olimpiade langsung menuju ke aula. Disana banyak petugas yang melakukan scan pada LJK. Sambil menunggu, peserta mendengarkan seminar yang dilakukan oleh motivator ternama. Setelah satu jam mendengarkan seminar, hasil olimpiade pun ditampilkan.
 
"Selamat, Lu peringkat satu! Gue cuma peringkat lima..." Kata Ajay Nampak kecewa. Aula juga riuh oleh sorak para pemenang dan desah kecewa yang tidak lolos.
 
"Nggak papa, lagi. Peringkat lima dari dua ratus itu hebat!" Kata Vivi. "By the way, thanks atas pujiannya.
 
"Peringkat satu sampai dua puluh akan masuk ke semifinal." Ajay membaca catatan kaki.
 
"Tenang, Jay! Kita bertarung untuk juara satu. Kita pasti bisa!" Vivi menyemangati.
 
"Yes, we can do this!" Jawab Ajay. "Ngomong - ngomong pulang, yuk! Kaki gue mulai kesemutan, nih!"
 
"Ayo!" Mereka pulang bersama - sama, dan seperti biasa. Pisah di pertigaan.
 
Ajay menuju arah berlawanan dengan jalan yang biasa dilewatinya. Lebih tepatnya, itu jalan menuju lapangan tempat Aria biasa bermain. Tetapi pemandangan yang lain terjadi sebelum Ajay sampai ke lapangan.
 
"Itu kan Henka?" Guman Ajay. Dia mengikuti 'musihnya' itu sampai pada suatu gubuk. "Buat apa dia ke tempat busuk kaya' gitu?" Dia terus mengikuti sampai dia masuk. Ajay mengintip dari dari jendela kecil yang tingginya setengah dari tinngi badannya. ia tercengang melihat pemandangan spektakuler itu. "Jadi selama ini dia tinggal disini?"
 
"Bu, tolong. Kasih aku kesempatan untuk biaya Ibu berobat!" Henka berlutut pada ibunya yang terbaring lemah di kasur tipis.
 
"Terlambat, nak. Percuma buang-buang tenaga, buang - buang uang. Ibu juga nggak mau kamu repot."
 
"Tapi Bu, Henka masih butuh Ibu disini. Demi Henka, Bu! Demi aku! Henka masih butuh Ibu!" Henka menangis di pelukan ibunya. Ajay langsung berlari - lari, bergegas pulang. Dia tak kuat mendengar ini semua.
 
Di rumah, dia langsung membuka laptop, memposting pengalamannya ini dalam bentuk cerpen, juga rencana yang akan ia lakukan pada Henka-pelajaran bahwa tidak selamanya berandalan itu memiliki hati berandalan.
 
"Posting lagi?" Aria tiba - tiba sudah berada di depannya. Baju seragam basket yang basah, sebuah medali emas yang digantung di lehernya, serta sebuah piagam yang terbingkai rapi yang mengisyaratkan dia baru pulang dari pertandingan.
 
"Juara satu lagi?" Tanya Ajay.
 
"Iya, nih...." Jawab Aria. "Serius banget!"
 
"Pengalaman pribadi. Lu liatnya di warnet aja!"
 
Tak terasa hari ini sudah final. Ajay tidak lagi menggunakan ajang ini untuk balas dendam, dan membuktikan siapa yang paling kuat. Tetapi untuk menolong Henka. Keburukan jika dibalas dengan keburukan, berarti dia tidak ada bedanya. Karena tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api. Mereka melawan 33 provinsi sekaligus dalam babak ini.
 
Ajay tidak masalah jika harus masuk final dengan nilai pas - pasan. Yang penting ini sudah merupakan pembuktian baginya.
 
Pengawas membagikan lembar LJK dan soal - soal kepada peserta. Kali ini soal hanya 50. Waktunya tetap 100 menit. Pada saat itu juga pengawas mengumumkan bahwa babak final hanya diambil 3 orang untuk menyabet gelar juara.
 
Tak terasa waktu berlalu. Ajay  menyelesaikan semua soal dengan mudah, sedikit kesulitan di bagian akhir. Tapi semua bisa diatasi.
 
"Vivi, kamu nomor 50 gimana?" Tanya Ajay pada Vivi.
 
"Gampang. Aku sih tinggal dicoret nolnya." Mereka berdiskusi masalah soal. Pada saat itu juga Ajay memberitahu Vivi soal Henka dan Ibunya. Mereka sepakat untuk memberikan uang hadiahnya pada Henka. Dia lebih membutuhkan uang ini daripada mereka.
 
"Pengumuman - pengumuman. Bagi peserta olimpiade diharap berkumpul di Aula. Terimakasih..."
 
"Eh, udah pengumuman, tuh! Ayo kita kesana!" Ajak Ajay.
 
"Ayo, GO!!!" Mereka berlari menuju aula dan segera disambut oleh tulisan di layar LCD. Mengejutkan-mereka berdua sama - sama menjadi juara. Ajay mendapat juara satu, dan Vivi mendapat runner up. Mereka bersorak kegirangan dan segera pulang, karena penyerahan hadiah akan dilakukan di sekolah masing - masing.
 
Hari ini upacara bendera paling bersemangat bagi Ajay. Karena hari ini adalah pengumuman berita gembira.
 
"Tentu saja kita turut berbangga pada sekolah ini. Karena ada Juara satu olimpiade Math & Science tingkat nasional pertama kali diraih oleh sekolah. Langsung saja kita panggilkan.... Saichul Ajay Hadi Utomo dari kelas delapan A! Beri tepuk tangan yang meriah!!!" Ajay pun berjalan ke tengah lapangan upacara untuk menerima penghargaan trophy, uang, dan medali emas. "Kita panggilkan juga Vivi Anggika Effendy dari kelas delapan B!!!" Mereka pun tersenyum gembira. Hari ini adalah pengalaman yang tak terlupakan.
 
Setelah upacara, mereka pergi ke kelas masing - masing. Trophy yang berat itu juga sudah diserahkan ke sekolah. Di tengah jalan, mereka dicegat oleh geng Henka Cs yang siap menghajar mereka.
 
"Kalian semua mau hajar kita lagi? Silahkan! Kita nggak mau melawan lagi. Karena kita tahu semua yang kamu lakukan ini bukan demi kamu, tapi Ibumu." Kata Aria. Mereka menyodorkan amplop tebal berisi uang jutaan rupiah. "Ini-kamu lebih butuh ini daripada kita berdua."
 
"Iya, Henka. Kita cuma ingin membantu." Vivi menitikkan airmatanya.
 
"Percuma. Ibuku baru meninggal kemarin. Kankernya sudah parah." Ekspresi garangnya berubah menjadi lebih melankolis dan berkaca - kaca. "Tapi aku hargai kalian." Henka pun menerima amplop itu sambil memeluk Ajay, diikuti oleh Vivi, dan anggota geng Henka Cs lainnya. Semua permasalahan selesai, dan akhirnya mereka semua bersahabat.
 






Sabtu, 05 Oktober 2013

Bagaikan Daun - Daun di Musim Gugur



Bagaikan daun - daun yang berguguran di musim gugur-tertiup angin dan masuk ke dalam jendela hatiku. Mereka adalah daun - daun yang berkilauan-membuatku jatuh hati.

Hatiku ingin memilih salah satu diantara mereka. Tapi tak bisa! Mereka terlalu berkilauan menyilaukan mataku. Entah daun mana yang akan aku pilih. Tetapi aku rasa merekalah yang harus menemuiku. Dan aku yakin itulah daun yang paling berkilauan di dunia ini.

Dan kalau saja aku yang harus memilih, aku akan memilih daun yang paling jauh. Yaitu daun hijau di musim hujan. Karena sebenarnya aku hanya menginginkan dia. Rusa Jantanku....

Expecto Patronum!!!

Jumat, 20 September 2013

Biodata Fatin Shidqia Lubis


Nama Lengkap















:















Fatin Shidqia Lubis
Nama_Panggilan:Fatin
Tgl Lahir:Jakarta 30 Juli 1996 (16 tahun)
Sekolah:SMA 97 Jakarta Kelas 2 IPS
Akun Twitter:@fatinsl (Saat ini sulit ngetweet, dah masuk karantina x-factor)
Nama Ayah~Ibu:Bahari Lubis ~ Nurseha
Alamat:Kawasan Ampera Jakarta Selatan
Olah Raga:Karate Sabuk Hitam DAN
Fatin adalah anak sulung dari 3 bersaudara dengan 2 adik laki-laki (Fadhil Irsyad Lubis (@fadhilirsyadl) dan Fadly Naufal Lubis).

Arti nama : Fatin Shidqia Lubis adalah Perempuan Mengagumkan dan Jujur dari Marga Lubis.


 

 

Senin, 16 September 2013

Dasar Loe PHP!!!

Oh, TIDAAAKKK!!!!!!

Aku lupa mengunci pintu hatiku dengan mantra Collopurtus-ku sehingga dia berani masuk dengan hanya memakai Alohomora. Huuuhhh.... ternyata itu si Kancil yang menyamar menjadi patronus rusa jantan hijauku yang berkilau itu. Dia masuk untuk menyayat hatiku dengan pisau tajam yang berlapis emas dan zamrud, membuat Gryndelwalld penjaga pintu terpukau dan mengijiinkan si Kancil mas...uk ke ruang utama dan menyayat seluruh isinya, sehingga hatiku dipenuhi oleh luka dalam yang akan kubawa mati.

Sakit! Dia takkan mengerti itu. Karena hatinya terbuat dari besi yang berkilau bagaikan emas murahan yang memikat hati konsumennya tapi ternyata palsu. Seperti mulutmu yang senantiasa melontarkan patronus padaku. Tetapi itu hanya patronus palsu yang menyegarkan sesaat seperti heroin. Matilah kau - IMPERIO!!!!! CRUCIO!!!!! AVADA KEDAVRA!!!!!!!

Kini aku sadar, hanya kamulah yang kucinta, yang kuharapkan setiap waktu. Rusa Jantanku, hanya kamulah yang kumau. Maafkan aku yang telah mengkhianati janjiku. #LoveYou, Expecto Patronum!!!! You Are My Best Stag, and you are very faithful for me. EXPECTO PATRONUM WINGARDIUM LEVIOSA!!!!!!!!!

Sabtu, 14 September 2013

Berani sakiti aku lagi? GUA TONJOK, LOE!!!!!

Wanita... mereka adalah ibumu! Kenapa kamu berani menyakiti hatinya?
Mungkin kalian (terutama para lelaki) sedih jika melihat ibumu menangis. Tapi apa laki - laki tahu apa yang dirasakan seorang wanita jika disakiti? Sama seperti ibu kalian! Hanya saja, Ibu lebih tegar dan lebih kuat. Dan kenapa aku memposting tulisan seperti ini?

Aku punya teman Cowok. Dia itu suka menggoda teman - teman ceweknya dengan kata - kata yang sangat romantis. Setiap saat, dia berkeliling kelas untuk menggombali. Pesonanya cukup kuat untuk memikat hati wanita. Dia menggombali sampai berbulan - bulan sampai si cewek suka. Lalu dia tinggal begitu saja. Bahkan menyapa pun tidak. Apalagi kalau kamu tahu dia sudah punya pacar, atau sengaja menembak teman di depan matamu, atau kamu tahu dari orang lain perihal hubungannya?

Bayangkan bagaimana perasaanmu. Sakit? Pasti! Kecewa? Sangat! Apalagi sakit hati wanita itu dibawa mati (sangat sulit untuk dihilangkan). Sudah dua/tiga kali aku jadi korbannya. Kalau kamu perbuat hal yang sama sekali lagi.... Sumpah! Aku nggak akan segan segan mempermalukan kamu di depan orang banyak! Aku pingin nonjok kamu sepuas yang aku mau!!!!!!!

Kamis, 05 September 2013

Puisi : GALAU


Bertahun - tahun kunantikan masa ini
Masa yang teramat indah
Seindah hijaunya musim semi
Masa remaja

Namun,
Masa remaja adalah saat
Dimana hati mulai beradu
Dimana pilihan mulai dipertaruhkan

Sehingga menciptakan api di dasar hati
Menciptakan kecemasan dan kebimbangan
Sekaligus rasa bahagia
Saat dia mendekati kita

Masa depan, oh masa depan
Kau penuh dengan ketidakjelasan
Dan kau adalah samudera yang luas
Di dalam hatiku yang sempit ini

Maka,
Sambutlah aku dengan tangan kananmu
Agar aku bisa menjadi bintang
Bintang yang paling bersinar di jagad raya

Filosofi Hati


Hati adalah sesuatu paling berharga yang dimiliki manusia. Organ paling besar yang mengajarkan kita untuk berlapang dada. Tuhan memberikan kita dua hati yang berarti kita ajarkan untuk setia, dan saling memberi. Kebersamaan kita dalam menangkal racun dalam tubuh, agar tubuh ini bersih dari segala penyakit yang menghambat kinerja tubuh. Begitu pula manusia.

Manusia diciptakan sepasang yang berbeda namun fungsinya sama yaitu saling mengisi. Bersatu menangkal badai masalah yang bisa menerjang kita kapan saja. Apa pun virus yang menyerang kita. Kita akan berjuang demi kepentingan bersama.

Namun, pihak ketiga hati adalah makanan yang bisa datang dari mana saja. Dan tugas kita adalah saling menjaga satu sama lain, saling berkomunikasi agar kita mudah untuk menetralkan racum dalam tubuh. Lalu, kenyamanan akan kita dapatkan. Hati manusia ada dua. Namun, pada hakikatnya hati adalah satu. CINTA.

Rabu, 04 September 2013

Cerbung : Kala Surya Tenggelam part 2 (Sedetik nafasku)


"Dear Diary,
Kali ini aku kesepian di senja hari tanpa kehadiranmu. Bulan Purnamaku. Aku akan selau merindukanmu sejak hari itu. Di ulang tahunku yang ke-14. Lukisan itu tak bernyawa. Tidak seindah senyuman manismu yang menawan. Aku ingin melihatmu lagi! Sekali saja, lalu aku akan siap kau tinggalkan untuk selamanya.."

Aku melihatnya duduk di depan meja belajar, menuliskan sesuatu di buku hariannya. Menangis sedih karenaku-bunga mawar merah itu kini telah berevolusi menjadi bunga lili yang pucat kehilangan semua airnya. Melihatnya menangis bagaikan duri di gurun sahara yang merajamku tanpa belas kasihan. Sungguh! Sedangkan aku? Jasadku hanya terbaring disana yang tak dapat kumasuki. Bahkan apa yang aku katakan padanya, dia takkan mendengarnya. "Mawar, aku masih disini! Aku masih bisa melihatmu. Mawar, jangan menangis. Lupakanlah aku jika aku tak kembali!" Aku ingin memberitahu pada mereka yang menyayangiku bahwa aku masih hidup! Aku masih bernafas!

Mungkin setidaknya jasadku masih ditahan oleh pihak rumah sakit untuk diotopsi. Sebuah angina segar untukku. Karena jika tidak, mungkin aku sudah menyatu dengan Tanah. Andai saja mereka mengerti. Aku disini Ibu. Mawar, sahabatku. Dan sekarang aku merasa seperti hantu. Berlari kesana kemari tanpa arah dan tujuan. Akhirnya aku memutuskan untuk menjenguk ibuku. Dia sedang menangis sambil memandangi batu nisanku yang telah disiapkan-bertuliskan Emilza Fakhriza Bin Fakhri. Oh, seperti ada hujan pedang di sekitarku. Dua orang yang paling kusanyangi menangis karenaku.

Tiba - tiba telepon berbunyi. Wajah sumringah itu muncul. Keajaiban terjadi, Dokter menemukan tanda - tanda kehidupan di tubuhku. Ternyata aku mengalami koma yang sangat lemah. Meskipun mustahil untuk disembuhkan, tetapi paling tidak mereka tahu bahwa aku masih hidup.

Aku merasakan sakit luar biasa ketika ditarik oleh tubuhku sendiri. Jantungku dipacu oleh dua buah alat yang digesek - gesekkan itu. Rasanya sakit sekali. Tetapi lebih sakit lagi jika aku melihat mereka kehilangan diriku. Senyuman mereka adalah semangatku. Dan tiba saatnya aku kembali. Aku memberikan senyum manisku untuk mereka. Aku melihat ibuku dan Mawar tersenyum bahagia.

"Eeaarrghhh...." Aku merintih. Sakit itu muncul lagi. Dampak dari alat pacu jantung yang bekerja terlalu keras. Tidak!!! Seluruh pandanganku menjadi gelap. Tetapi takdir tetap menjadi takdir yang tidak bisa ditolak. Tapi paling tidak, aku sudah membuat mereka ikhlas dengan kembali lagi walaupun sesaat. Terbukti dengan air mata yang tidak mengalir di pipi. Ibukku, dia sudah ditinggal oleh dua orang lelaki yang disayanginya. Dan aku sudah memberikan sedetik nafasku yang begitu berarti.

The Sorting Hat - RiddleTM

Aku nemu satu lagu lagi!!! Tentang sejarah Hogwarts dan topi seleksi. The tittle is The Sorting hat. Let's listening!

One thousand years ago this story starts
There were fours socerers with strong and wise hearts
Bold Gryffindor from wild moor
Fair Ravenclaw from glen
Sweet Hufflepuff valey broad
Shrewd Slytherin from fen

They had a dream to teach all they knew
Witches and Wizard came far and it grew
'Till the castle stand tall by the shores of a lake
And a thousand years later the magic remains

Old Hogwarts sorting hat sing me a song
Speak in my heart tell me where I belong
And when things look bad and there's nowhere to run
Unite all the houses and we'll fight as one

Brave Godric Gryffindor favored the strongs
Those who have courage and knew right from wrong
And Rowena Ravenclaw taught only the best
So Helga Hufflepuff would teach all the rest

Salazar Slytherin had his own plans
He thought the Muggle-borns didn't understand
The subelties of magic and so he divised
The chamber of secrets a monster inside

Old Hogwarts sorting hat sing me a song
Speak in my head tell me where I belong
And when things look bad and there's nowhere to run
Unite all the houses and we'll fight as one

Old Hogwarts sorting hat sing me a song
Speak in my head tell me where I belong
And when things look bad and there's nowhere to run
Unite all the houses and we'll fight as one

Unite all the houses and we'll fight as one

Harry Potter and Ginny Weasley at the Chamber of Secrets