Sabtu, 18 Januari 2014

"Dear Pangeran Kacamata...."


Hari ini aku bermimpi. Aku bermimpi mendapatkan suatu bintang di angkasa. Bintang itu adalah "Kamu". Kamu yang selalu membuat hidupku ceria. Kamu yang selalu membuat hidupku berwarna-dengan sejuta senyumanmu yang berseri menawan hati juga tatapan tajam darimu yang indah. Kau telah goreskan tinta cinta.

Aku tahu dirimu adalah sahabatku. Aku selalu mengertimu dan kamu selalu mengerti aku. Bahkan kau selalu tahu apa yang kurasakan sekalipun aku tidak mengutarakannya padamu. Tetapi kenapa kau tidak peka akan perasaan ini? Tahukah kau bagaimana rasanya ketika kamu ceritakan padaku tentang perasaanmu padanya? Tahukah kamu akan sakitnya kata - kata itu menusukku? Serasa ada petir menyambar hati, dan tak sanggup terobati. Apalagi jika kamu ceritakan itu setiap hari, setiap saat ketika kita bersama.

Hai rusa jantanku yang berkacamata, Inginku menari dengan sebuah kisah yang kubuat sendiri, sekalipun itu fiksi. Inginku menari bersama bayanganmu disana, bersama seluruh lagu dan puisi yang kubuat untukmu. Namun bayanganmu sungguh semu. Oh, mengapa! Apakah aku harus menjauh untuk meredakan luka ini? Lalu bagaimana dengan persahabatan kita?

Tidak ada komentar: