Hari ini sama seperti biasanya. Aku menikmati matahari terbenam bersama sahabatku. Pemandangan menjelang malam yang sangat indah. Bintang - bintang bertaburan itu berkilau bagaikan berlian. Ditambah dua buah bulan purnama. Sahabatku dan bulan itu. Kita saling terbuka dan percaya. Bahkan tentang perasaan kita. Namun, latar belakang dan lingkungan kami sebagai muslim yang taat, mengharuskan kami untuk menikmati persahabatan kami sampai waktu memungkinkan.
Malam ini ulang tahunku yang ke-14. Sungguh indah dengan fenomena SuperMoon di atas sana. Terlebih lagi, aku melihat wajahmu yang berseri tersenyum manis padaku. Aku pun melambaikan tangan dan membalas senyuman itu. Kemudian ia pun memberikan sesuatu untukku. Sebuah kotak merah yang didalamnya terdapat lukisan yang dibuatnya sendiri. Hujanpun turun dengan derasnya - dan aku pun sadar. Ia menghilang dari pandanganku. Tidak! Aku belum mengucapkan terimakasih.
Sesaat setelah aku masuk, hanphoneku berbunyi. Aku pun mengangkatnya. Tenggorokanku tercekat saat mendengar kalimat itu. Emil! Dia meninggal karena kecelakaan tunggal tiga jam yang lalu!!! Aku pun menangis tanpa kata. Memeluk kotak merah yang diberikannya padaku. Ini adalah kado terakhir darimu....
Malam ini ulang tahunku yang ke-14. Sungguh indah dengan fenomena SuperMoon di atas sana. Terlebih lagi, aku melihat wajahmu yang berseri tersenyum manis padaku. Aku pun melambaikan tangan dan membalas senyuman itu. Kemudian ia pun memberikan sesuatu untukku. Sebuah kotak merah yang didalamnya terdapat lukisan yang dibuatnya sendiri. Hujanpun turun dengan derasnya - dan aku pun sadar. Ia menghilang dari pandanganku. Tidak! Aku belum mengucapkan terimakasih.
Sesaat setelah aku masuk, hanphoneku berbunyi. Aku pun mengangkatnya. Tenggorokanku tercekat saat mendengar kalimat itu. Emil! Dia meninggal karena kecelakaan tunggal tiga jam yang lalu!!! Aku pun menangis tanpa kata. Memeluk kotak merah yang diberikannya padaku. Ini adalah kado terakhir darimu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar