Harry, Hermione dan Keluarga Weasley pergi untuk
menonton final Piala Dunia Quidditch ketika malamnya terjadi kekacauan di
perkemahan. Para Pelahap Maut yang mengenakan topeng muncul dan membakari
tenda-tenda. Harry yang terpisah dari teman-temannya dan sempat pingsan, sempat
melihat sesosok bayangan menggumamkan sesuatu dan mengirimkan Tanda Kegelapan ke
angkasa, tapi ketika Ron dan Hermione tiba, orang tersebut telah pergi. Mereka
nyaris dituduh sebagai orang yang melepaskan Tanda Kegelapan
tersebut.
Ketika kembali ke Hogwarts, mereka dikejutkan
dengan berita bahwa Hogwarts menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Turnamen
Triwizard, sebuah turnamen yang diadakan untuk mempererat persaudaraaan antar
Sekolah Sihir. Dua sekolah lain yang mengikuti turnamen ini adalah Akademi Sihir
Beauxbatons pimpinan Madame Maxime dan Institut Durmstrang yang dipimpin
oleh Igor karkaroff. Setiap sekolah akan diwakili oleh satu juara sekolah, yang
akan dipilih setelah memasukkan nama mereka ke dalam Piala Api.
Piala Api telah memuntahkan 3 nama untuk 3 sekolah,
yaitu Fleur Delacour dari Beauxbatons, Viktor Krum dari Durmstrang, dan Cedric
Diggory dari Hogwarts ketika semua orang mengira seleksi telah berakhir. Namun
ternyata Piala Api kembali memuntahkan satu nama, Harry Potter. Semua orang
mengira Harry (yang masih di bawah umur untuk mengikuti turnamen tersebut)
berhasil mengelabuhi Piala Tersebut ketika Mad-Eye Moody, guru Pertahanan
Terhadap Ilmu Hitam Hogwarts tahun ini, menepiskan anggapan mereka, dan
mengatakan bahwa dibutuhkan sihir yang sangat kuat untuk merekayasa Piala Api.
Meski kedua sekolah lain mengajukan protes, akhirnya Harry ditetapkan sebagai
salah satu juara.
Berbagai tanggapan diperoleh Harry dari orang-orang
terdekatnya. Ron, sahabatnya selama ini, agak cemburu dengan tampilnya Harry
sebagai juara, dan mereka sempat tidak berbicara satu sama lain. Hermione
percaya bahwa bukan Harry yang memasukkan namanya ke dalam Piala Api. Sirius
yang masih dalam pelarian memperingatkan Harry untuk berhati-hati karena peserta
turnamen sangat rentan terhadap kecelakaan. Di tugas pertama, keempat juara
diperintahkan untuk mengambil telur emas dari seekor naga, di mana di dalam
telur tersebut berisi petunjuk untuk tugas kedua. Harry (dan ketiga juara
lain-meskipun tidak diperlihatkan dalam film) berhasil mengambil telur emas
tersebut dan lolos dari serangan naga.
Di hari Natal, diadakan Pesta Dansa, dimana para
juara diwajibkan memiliki pasangan karena mereka akan melakukan dansa pembukaan.
Harry yang mengincar seeker Ravenclaw yang cantik, Cho Chang, ternyata kalah
cepat dari Cedric Diggory. Akhirnya Harry ke pesta tersebut berpasangan dengan
Parvati Patil, Ron dengan Padma Patil, dan Hermione (yang mengejutkan semua
orang) berpasangan dengan Victor Krum, seeker nasional Bulgaria, sang juara
Durmstrang.
Tugas kedua adalah menyelamatkan sandera di bawah
laut. Sandera Harry adalah Ron, sandera Krum adalah Hermione, sandera Cedric
adalah Cho Chang, dan sandera Fleur adalah adiknya, Gabrielle. Fleur tidak bisa
menyelamatkan adiknya akibat serangan Grindylow. Harry yang mengira tugas ini
betul-betul serius memaksakan dirinya membebaskan Ron dan Gabrielle sekaligus,
sehingga ia dipermaklumkan menjadi juara kedua karena 'akhlak yang
baik'.
Setelah tugas kedua, Harry menemukan mayat Barty
Crouch, wakil dari Kementrian Sihir untuk Turnamen Triwizard, dan bergegas
mendatangi kantor Dumbledore untuk melaporkannya. Sesampainya di sana, Harry
diminta untuk menunggu di kantor Dumbledore, dan saat itulah Harry masuk ke
dalamPensieve,
membawa Harry ke dalam ingatan Dumbledore bertahun-tahun yang lalu, ketika
Kementrian mengadili putra Barty Crouch dengan tuduhan sebagai Pelahap
Maut.
Tugas ketiga adalah sebuah labirin, yang telah
diberi berbagai rintangan. Piala Api terletak di tengah labirin tersebut. Siapa
yang terlebih dahulu menemukan Piala tersebut, dialah yang tampil sebagai juara
Turnamen Triwizard. Cedric dan Harry masuk terlebih dahulu, diikuti Krum, dan
terakhir Fleur. Dalam tugas ini, ternyata Krum telah berada di bawah Kutukan
Imperius, dan ia menyerang siapa saja yang ditemuinya. Ia menyerang Fleur.
Cedric dan Harry juga diserangnya, dan ketika mereka tengah menghindari kejaran
Krum, mereka telah melihat jalan menuju Piala Api. Cedric terhambat karena
belitan tanaman. Sejenak Harry ragu, tapi ia kembali ke Cedric dan membantunya
melepaskan diri. Mereka pun sepakat untuk menjadi juara bersama. Ketika mereka
menyentuh Piala Api tersebut bersamaan, Harry sadar bahwa Piala tersebut
adalah portkey.
Sebelum sadar dimana mereka berada, Cedric dibunuh oleh Peter Pettigrew. Ia juga
memantrai sebuah patung untuk menawan Harry. Mulailah ritual pembangkitan
Voldermort. Dengan kengerian luar biasa Harry menyaksikan Voldermort hidup
kembali dan segera bereunifikasi dengan para Pelahap Mautnya yang segera
ber-Apparate satu persatu di sisinya. Harry menyaksikan satu persatu mereka
membuka topengnya, dan melihat bahwa Lucius Malfoy ada di antara mereka.
Voldermort bermaksud membunuh Harry dengan cara duel. Namun ketika tongkat
mereka bertemu, terjadilah efek yang sangat langka, yang disebut sebagai Priori
Incantatem. Tongkat Voldermort mengeluarkan bayangan orang-orang yang pernah
dibunuhnya, termasuk orang tua Harry. Ayah dan Ibu Harry menyuruhnya untuk
kembali ke Piala agar dapat kembali ke sekolah. Maka Harry, sambil menyeret
tubuh Cedric, kembali menyentuh Piala yang membawanya kembali ke
Hogwarts.
Para penonton yang mengira mereka telah mendapatkan
Piala bersorak kegirangan, sebelum kemudian berganti dengan jeritan histeris
ketika sadar bahwa Cedric Diggory telah menjadi mayat. Harry yang tengah kalut
dibawa oleh Moody kembali ke kastil. Dan beberapa saat kemudian terkuaklah
rahasia, bahwa ternyata selama ini dia adalah Barty Crouch Jr, yang ditugasi
untuk membawa Harry di malam Voldermort bangkit kembali.
Cedric Diggory is dead
Tidak ada komentar:
Posting Komentar